Kebudayaan
A. Pendahuluan
Diakui
secara umum bahwa kebudayaan merupakan unsur penting dalam proses pembangunan
atau keberlanjutan suatu bangsa. Lebih-lebih jika bangsa itu sedang membentuk
watak dan kepribadiannya yang lebih serasi dengan tantangan zamannya. Dilihat
dari segi kebudayaan, pembangunan tidak lain adalah usaha sadar untuk
menciptakan kondisi hidup manusia yang lebih baik. Menciptakan lingkungan
hidup yang lebih serasi. Menciptakan kemudahan atau fasilitas agar kehidupan
itu lebih nikmat. Pembangunan adalah suatu intervensi manusia terhadap alam
lingkungannya, baik lingkungan alam fisik, maupun lingkungan sosial budaya.
Pembangunan
membawa perubahan dalam diri manusia, masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Serentak dengan laju perkembangan dunia, terjadi pula dinamika masyarakat.
Terjadi perubahan sikap terhadap nilai-nilai budaya yang sudah ada. Terjadilah
pergeseran sistem nilai budaya yang membawa perubahan pula dalam hubungan
interaksi manusia di dalam masyarakatnya.
Pembangunan
Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata, materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila. Bahwa hakekat pembangunan
Nasional adalah pembangunam manusia Indonesia seutuhnya dan pcmbangunan seluruh
masyarakat Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, sudah tentu pendekatan
dan strategi pembangunan hendaknya menempatkan manusia scbagai pusat intcraksi
kcgiatan pcmbangunan spiritual maupun material. Pembangunan yang melihat
manusia sebagai makhluk budaya, dan sebagai sumber daya dalam pembangunan. Hal
itu berarti bahwa pembangunan seharusnya mampu meningkatkan harkat dan martabat
manusia. Menumbuhkan kepercayaan diri sebagai bangsa. Menumbuhkan sikap hidup
yang seimbang dan berkepribadian utuh. Memiliki moralitas serta integritas
sosial yang tinggi. Manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Mahasa Esa.
Dewasa ini kita dihadapkan paling tidak kepada tiga masalah
yang saling berkaitan, yaitu
1). Suatu kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari
suku-suku bangsa, dengan latar belakang sosio budaya yang beraneka ragam.
Kemajemukan tersebut tercermin dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu
diperlukan sikap yang mampu mengatasi ikata-ikatan primordial, yaitu kesukuan
dan kedaerahan.
2). Pembangunan telah membawa perubahan dalam masyarakat.
Perubahan itu nampak terjadinya pergeseran sistem nilai budaya, penyikapan yang
berubah pada anggota masyarakat tcrhadap nilai-nilai budaya. Pembangunan telah
menimbulkan mobilitas sosial, yang diikuti oleh hubungan antar aksi yang
bergeser dalam kelompok-kclompok masyarakat. Sementara itu terjadi pula
penyesuaian dalam hubungan antar anggota masyarakat. Dapat dipahami apabila
pergeseran nilai-nilai itu membawa akibat jauh dalam kehidupan kita sebagai
bangsa.
3). Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi massa dan
transportasi, yang membawa pengaruh terhadap intensitas kontak budaya antar
suku maupun dengan kebudayaan dari luar. Khusus dengan terjadinya kontak budaya
dengan kebudayaan asing itu bukan hanya itensitasnya menjadi lebih besar,
tetapi juga penyebarannya bcrlangsung dengan cepat dan luas jangkauannya.
Terjadilah perubahan orientasi budaya yang kadang-kadang menimbulkan dampak
terhadap tata nilai masyarakat, yang sedang menumbuhkan identitasnya sendiri
sebagai bangsa.
Untuk itulah, kepada lulusan Perguruan Tinggi perlu di
bekali pengetahuan yang dapat mengembangkan kepribadiannya dan agar memiliki
sikap hidup yang halus dan terbuka.
B.
Pengertian Kebudayaan
Secara
etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu bentuk
jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang
memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B.
Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan
yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda,
Koentjaraningrat
mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil
kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar
dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan
cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara
lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1.Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan
dihasilkan manusia, yang meliputi:
b.kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi
benda-benda ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan
lain-lain.
c.Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua
hal yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu
pengetahuan, dan sebagainya.
2.Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif
(biologis), melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar.
3.Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Tanpa masyarakat kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan.
Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia (secara individual maupun
kelompok) dapat mempertahankan kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir
semua tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
SUMBER : http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-sim/modul-ibd/
0 komentar:
Posting Komentar